Takdir manusia telah tertulis di telapak tangan mereka, mencerminkan pergerakan planet dan kekuatan alam semesta. Dengan memahami garis-garis tangan, kita bisa menafsirkan nasib yang telah ditentukan oleh alam sejak kelahiran.
"Nasib Ditentukan oleh Alam" mengungkapkan bahwa sejak kelahiran, takdir seseorang telah ditetapkan oleh kekuatan alam semesta. Tangan manusia, melalui garis-garisnya, mencerminkan nasib yang telah diatur oleh pergerakan planet, serta elemen alam lainnya.
Melalui pemahaman tentang planet, dan tanda zodiak, kita bisa menafsirkan kehidupan, serta peristiwa masa depan. Manuskrip ini menghubungkan konsep-konsep Astrologi, dengan Palmistry, menjelaskan bagaimana alam, juga langit bekerja sama untuk menentukan nasib setiap individu, serta bagaimana hal ini tercermin dalam telapak tangan kita.
Semoga setiap artikel di blog kami memotivasi pembaca untuk mengeksplorasi aspek spiritualitas yang otentik. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar, atau berlangganan untuk mendapatkan pembaruan terbaru dari kami. Terima kasih atas kunjungan Anda.
Selamat membaca!
Manuskrip Nasib Ditentukan oleh Alam
Ketika Mahakuasa memberkahi kelahiran seorang anak,
maka takdirnya akan tertulis di telapak tangannya.
Rahasia hidup dan mati, terikat oleh langit serta lautan, Seperti rangkaian manik-manik berharga menjalin keberuntungan, serta kesuksesan.
Sembilan planet adalah “rangkaian permata keberuntungan”, sementara
12 tanda menjadi “pencapaian spiritual”. Bila mereka dikalikan, akan membentuk rangkaian manik-manik berjumlah 108.*
Kejahatan Rahu dan Ketu mempengaruhi seluruh planet, sedangkan
Jupiter menggerakkan keduanya, bergerak dalam lingkup Merkurius. Kejahatan akan terlihat nyata di rumah ke-7 atau 9, diketahui dari posisi Rahu serta Ketu, karena mereka adalah penyebab dari semua konflik (a). Bila keduanya diabaikan, maka hanya tersisa tujuh planet. Sedangkan 7 planet yang bergerak dalam 12 rumah, akan membentuk 'Neraka 84'.
Saat telapak bayi terbuka, langit menjadi penuh udara.
Gerak membentuk panas, panas menghasilkan api, api menghasilkan air, dari air terbentuk debu, dan debu membentuk alam semesta. Tangan kanan menjadi bagan kelahiran, sementara tangan kiri menjadi bagan Bulan. Tapi bagi seorang wanita, tangan kirinya mampu mengungkapkan takdirnya. Namun, pengaruh tanda, dan planet akan tetap sama. Pengetahuan Astrologi tercermin dalam Lal Kitab.
Pergerakan sembilan planet dalam 12 tanda membentuk takdir. Saat angin mencurigakan telah mengalir, Alam Semesta mulai bergema.
Udara dari Jupiter menghapus masa lalu, sedangkan cahaya Matahari menerbitkan pertikaian, antara kecerdasan atau takdir, maka kebijaksanaan Jupiter yang akan unggul.
Penjelasan Manuskrip:
Ketika bayi dilahirkan, maka kita bisa melihat tangannya terkepal. Biasanya akan tetap seperti itu, dan tidak mengizinkan orang lain untuk melihat isi telapak tangannya, seolah-olah ia tidak ingin mengungkapkan rahasia harta karunnya tersembunyi di kepalan tangannya yang mungil.
Tentu saja didalam kepalan tangan itu hanya ada ruang kosong, tapi itu adalah replika langit. Tidak ada apa pun kecuali udara. Namun, dengan menggerakan kepalan tangan itu ke udara, maka udara di dalamnya akan bergerak, gerakan menghasilkan panas, panas menghasilkan api, api menghasilkan air, air menciptakan debu, dan debu melahirkan Alam Semesta.
Ketika kepalan tangan itu dibuka, maka antara telapak tangan dengan jari-jari terlihat terpisah. Keseluruhan garis, serta tanda mulai terpisah, yang bisa ditemukan di tempat-tempat berbeda, juga di beberapa bagian jari-jari, serta telapak tangan.
Mereka mungkin terpisah, namun ketika digabungkan bersama-sama, akan membentuk satu kesatuan. Telapak tangan diartikan sebagai 'daratan benua besar' atau 'alam semesta terbuka'. Sedangkan bagian-bagian yang menonjol ke atas seperti gunung-gunung kecil di dalam kolam, disebut "pegunungan".
Garis-garis diartikan sebagai anak sungai, dengan gelombangnya bergerak ke sana kemari. Beberapa di antaranya disebut sebagai garis usia, serta lainnya sebagai garis keberuntungan, apabila disatukan akan membentuk lautan. Oleh karena itu, sistem ini disebut pengetahuan tentang lautan.
Di Manakah Ketetapan Alam Tersembunyi?
Kepalan ilahi muncul melalui planet-planet, dimana pantulannya terwujud dalam pikiran. Sedangkan kesan-kesan pikiran tercermin di tangan. Matahari serta Bulan menjadi titik tumpu dunia.
Planet-planet mengeluarkan rahasia-rahasia Astrologi, diungkapkan melalui garis-garis di tangan. Pikiran tercermin di tangan kiri, dan kanan. Namun, ketetapan Tuhan akan datang melalui kepalan tangan tertutup.
Tuhan telah menetapkan takdir manusia, serta menuliskannya di telapak tangannya. Ini telah dibuat dengan sedemikian rupa sehingga tidak pernah hilang, tidak ada perubahan, atau pemalsuan, yang bisa dilakukan di dalamnya, tetapi manfaatnya bisa diperoleh dari kondisi ambigu planet/garis yang “diragukan”.
Fungsi gunung yang menonjol di telapak tangan membantu mencegah, melengkapi efek jahat atau baik, satu sama lain tergantung pada tinggi, lebar, serta kekuatannya dari masing-masing planet. Demikian pula, efek/ pergerakan air (takdir) tergantung pada kedalaman, kebersihan, serta kelancaran aliran sungainya (garis).
Aliran di sungai dangkal serta sempit, selain hanya memiliki sedikit air (keberuntungan) kecepatan alirannya (efektivitas) juga ikut melambat. Tanda-tanda yang berbeda pada garis-garis tersebut, merupakan hambatan dalam aliran sungai. Sungai (garis) membawa serta pengaruh elemen tanah saat melewati gunung (pegunungan). Pengaruh kuat, baik kelambatan, manis, pahit, udara, dan planet-planet pengobatan, yang melayang di atas serta di sekitar gunung-gunung, juga memberikan dalam ke dalam air.
Dengan cara yang persis sama, kondisi rumah horoskop serupa akan mempengaruhi kehidupan seseorang. Bila horoskop dibandingkan dengan rancangan di telapak tangan, maka arah pandangan, serta hubungan timbal balik dari planet-planet terhubung melalui garis-garis. Bagan tersebut berfungsi sebagai indikator pembawa perubahan, dari keseluruhan gelombang yang tercipta baik dari persahabatan, atau permusuhan dari planet-planet serta pengaruhnya. Ini sering bertepatan dengan periode tetap dari transit planet.
Jari-jari serta telapak tangan, telah dibagi menjadi 12 bagian. Sementara pegunungan dibagi menjadi 9 bagian, atau dikenal sembilan planet sebagai kekuatan yang tidak diketahui, dimana 12 tanda zodiak sebagai kekuatan manusia, akan turut bersama-sama membentuk dasar pengetahuan ini. Selain planet, rumah dan garis, perlu diperhatikan juga tempat tinggal, mimpi, ternak, teman, dan pertanda, merupakan aspek penting dari subjek ini.
Begitu Yang Tidak Diketahui, mencerminkan dirinya sendiri di berbagai bagian pikiran, lalu muncul sebagai aliran air di garis-garis tangan, menciptakan rantai gunung yang panjang, serta berkelanjutan, ini akan menjadi jelas, bahwa nafas sang anak telah mengambil alih.
Tentu saja. Gunung-gunung di telapak tangan sebagai presentasi 9 planet, dan 12 bagian dari empat jari sebagai 12 rumah, persis seperti yang ada di horoskop. Bila ada yang terpisah, itu hanyalah ibu jari yang dipahami sebagai tanpa arah, serta ditetapkan sebagai indikator Baik dan Jahat.
Keraguan Waktu Kelahiran dan Kombinasi Bintang
Planet mempengaruhi semua kondisi makhluk hidup secara setara, baik itu hewan atau manusia. Nasib seseorang ditentukan pada saat kelahirannya. Ia sendiri tidak akan mampu berbuat banyak untuk mengubahnya. Seorang anak yang masih berada di dalam rahim ibunya, diciptakan, serta dilindungi oleh kekuatan supranatural, kemudian dihadirkan ke dunia ini dari tempat tertutup.
Persatuan antara Purusha dan Prakriti, menciptakan napas (kehidupan) sang anak, kemudian terpapar oleh panjangnya kemunafikan dunia, dan berliku-liku, dimana keberadaan dualitasnya lebih terlihat jelas. Berdasarkan pengetahuan mengenai Palmistry, perjalanan hidup mampu ditafsirkan dengan bantuan Astrologi.
Akan tetapi, muncul keraguan mengenai bagaimana kehidupan individu terlahir pada waktu yang sama, baik di dalam keluarga, kota yang sama, atau di belahan dunia berbeda, tidak mengikuti rangkaian peristiwa yang sama persis. Demikian pula bagaimana bencana seperti gempa bumi, kecelakaan, serta banjir memiliki dampak simultan yang sama terhadap ribuan orang, terlahir pada titik waktu berbeda, serta memiliki bagan kelahiran berbeda.
Kebingungan juga mulai muncul, mengenai mengapa kehidupan seorang anak hingga usia 12 tahun, masih belum bisa dipastikan, tetapi setelah menginjak usia 18 tahun, akan menjadi jelas, serta terang. Maka dengan demikian, kedua sistem pengetahuan (Astrologi dan Palmistry) harus digabungkan dalam sebuah risalah guna menentukan hasil, serta interpretasi.
Pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar, merupakan prasyarat untuk latihan semacam itu. Untuk memperoleh manfaat dari hal tersebut, berbagai pembahasan mengenai tata bahasa, pengaruh planet, serta konjungsinya akan kami sampaikan didasarkan pada Astrologi Lal Kitab (Buku Merah). Akan tetapi, di mana pun diperlukan, referensi sekilas telah disampaikan, sesuai dengan prinsip-prinsip dalam seni meramal telapak tangan.
Agama dan Kasih sayang tetap berada jauh di atas.
Planet-planetlah yang memberi sedekah.
Kejahatan mendatangkan kesengsaraan, sebagaimana telah ditetapkan oleh Tuhan.
Pada mulanya, ada langit kosong di alam semesta. Langit tersebut terbentuk seperti gelapnya Merkurius, ini membuat Saturnus berkuasa. Kemudian cahaya, dalam bentuk sinar Matahari hadir, cahaya (Matahari), kegelapan (Saturnus), udara (Jupiter) ketiganya bisa ditemukan baik dalam kondisi kegelapan maupun cahaya.
Misalnya, sebuah kotak kaca kosong berisi udara, baik didalam maupun di luarnya. Sedangkan, kotak yang gelap seperti Merkurius, mampu memantulkan cahaya, baik dari kegelapan ataupun sebaliknya, tetapi tidak memungkinkan udara mampu masuk, atau keluar kotak secara bebas. Inilah penyebab utama permusuhan Jupiter dengan Merkurius.
Planet Merkurius, mengendalikan ruang kosong di langit, memiliki kekuatan untuk menjaga Matahari, dan Saturnus bersama tetapi tetap terpisah. Kotak kaca Merkurius inilah yang menyebabkan simpul-simpul di bola Jupiter. Simpul yang disebut sebagai 'konflagrasi planet' ini adalah kekuatan mengikat udara (Jupiter) dan langit (Merkurius) untuk menentukan nasib anak tersebut.
Faktanya, setiap gunung di telapak tangan, atau setiap langkah (gunung) selama sembilan bulan dalam rahim ibu, dikenal juga sebagai planet. Hakikat sejati kekuatan alam ada di planet-planet. Itulah sebabnya gunung di pangkal jari dan lipatan telapak tangan membentuk dasar Palmistry.
Kesimpulan
Tulisan ini menegaskan bahwa nasib setiap individu telah ditentukan oleh alam semesta, mulai dari saat kelahirannya. Telapak tangan seseorang mencerminkan peta nasib yang ditetapkan, oleh pergerakan sembilan planet, serta dua belas tanda zodiak.
Setiap garis di telapak tangan, gunung, dan bagian jari, semuanya memiliki arti, juga mencerminkan berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan, keberuntungan, serta peristiwa masa depan. Dalam perspektif ini, planet-planet seperti Jupiter, Merkurius, dan Ketu memiliki peran penting dalam membentuk takdir, baik melalui pengaruh positif maupun negatif.
Planet-planet berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, menciptakan dinamika, mempengaruhi kehidupan seseorang. Kombinasi antara Astrologi dan Palmistry, menawarkan pandangan mendalam mengenai bagaimana nasib, juga takdir diungkapkan melalui tanda-tanda di tubuh kita. Tulisan ini menggarisbawahi pentingnya memahami kekuatan alam, juga bagaimana mereka mempengaruhi kehidupan manusia secara keseluruhan, menegaskan bahwa semua terjadi, telah diatur oleh tangan Tuhan, dan tercermin dalam alam.
0 Comments
"Terima kasih banyak telah meninggalkan komentar di blog kami! Kami sangat menghargai partisipasi Anda. Komentar Anda membantu kami untuk terus berkembang dan memberikan konten terbaik. Kami akan segera membalasnya begitu kami online. Tetaplah terhubung dan terus berbagi pemikiran Anda!"