Mantra Gayatri adalah mantra suci yang diungkapkan oleh Rsi Vishvamitra untuk mencapai pencerahan batin. Terdiri dari 24 suku kata dalam tiga baris, mantra ini berfungsi sebagai pemandu spiritual, mengarahkan kesadaran manusia menuju Brahman, dan keseimbangan batin yang tinggi.
Dalam tradisi spiritual Weda, Mantra Gayatri dipandang sebagai salah satu mantra paling sakral dan kuat, mampu memberi pengaruh signifikan terhadap kehidupan spiritual umat manusia. Dilantunkan dengan hati yang tenang, Gayatri membimbing kesadaran manusia menuju kebenaran ilahi.
Berisi tiga baris yang masing-masing mengandung delapan suku kata, mantra ini bukan sekadar doa, melainkan simbol kekuatan penciptaan, pemeliharaan, serta pencerahan. Mantra Gayatri melambangkan hubungan manusia dengan alam semesta, menawarkan jalan untuk merasakan kehadiran Brahman. Kami akan menjelaskan filosofi, serta manfaat meditasi melalui Mantra Gayatri secara mendalam.
ॐ भूर्भुवस्सुवः।
ॐ तत्सवितुर्वरेण्यम्।
भर्गो देवस्य धीमहि।
धियो यो नः प्रचोदयात् ॥
om bhūrbhuvassuvaḥ |
om tatsaviturvareṇyam |
bhargo devasya dhīmahi |
dhiyo yo naḥ pracodayāt ||
Apa Itu Mantra Gayatri ?
Mantra Gayatri dianggap sebagai salah satu mantra paling suci, serta ampuh yang tercantum dalam tiga Weda, juga dalam beberapa Upanishad. Perbedaan utama antara Weda dengan Upanisad adalah, Weda menyampaikan tentang Brahman, sedangkan Upanishad menunjukkan cara, serta sarana, untuk bisa mewujudkan Brahman, yang telah diungkapkan oleh Weda terlebih dahulu. Dalam penerapan praktisnya, Upanishad memainkan peran penting daripada Weda, karena sebagian besar menyampaikan mantra, beserta ritualnya, sedangkan di antara semua mantra, Gayatri dianggap sebagai paling suci.
Sekarang mari kita pahami mengenai mantra Gayatri. Mantra ini terdiri dari 24 suku kata, disebut sebagai Gayatri Chandas (sajak). Mantra ini pertama kali diungkapkan oleh Rsi Vishvamitra, dimana beliau mampu memperoleh siddhi luar biasa, hanya dengan melantunkan mantra tersebut. 24 suku kata tersebut dibagi dalam tiga baris atau pada, yang masing-masing memiliki 8 bija. Mantra ini didahului oleh OM dan kemudian oleh tiga Maha vyahrti (ucapan mistis yang agung). Tapi disini Maha Vyahrti mewakili tiga bentuk dunia baru kemudian dilanjutkan oleh mantra Gayatri utama.
Antara Pranava Dan Maha Vyahritis
Mari kita pahami makna OM terlebih dahulu. OM atau pranava adalah manifestasi pertama dari sabdha Brahman. Sebelum OM bisa bermanifestasi menjadi A, U, dan M, maka ia berada dalam bentuk nada bindu (bentuk suara tidak bermanifestasi), kekuatan kreatif alam semesta dimana seluruh suara berasal dari genderang Siwa. Kita telah mengetahui bahwa Dewa Siwa adalah energi statis, atau tercipta dengan sendirinya, sedangkan Shakti tercipta dari energi statis ini melalui denyutan abnormal.
Mungkin ini adalah satu-satunya contoh dari energi statis yang berdenyut, selanjutnya denyut Dewa Siwa bermanifestasi sebagai Shakti, dari Shakti seluruh manifestasi lainnya seperti Prakrti turut hadir. Melalui Prakriti, Pancha Mahabhuta (lima elemen besar berasal). Begitulah penciptaan dimulai oleh Shakti Tertinggi, dalam bentuk vimarsha (dikenali)-nya. Dari Nada Bindu (gabungan Siwa dan Shakti), tiga suku kata A, U, dan M tercipta, mewakili berbagai trinitas, Sebagai Brahma, Wisnu dan Rudra; penciptaan, pemeliharaan, pembubaran; masa lalu, sekarang, masa depan; keinginan, pengetahuan, tindakan.
Mantra Gayatri yang dimulai dengan OM, merupakan suara asli terwujud dari Brahman. Setelah pranava (Om) selanjutnya ada tiga Maha Vyahritis (Bhuhu, Bhuvaha, Suvaha). Dimana Maha Vyahritis tersebut mewakili manifestasi lebih lanjut dari OM, mewakili tiga bentuk dunia di alam semesta ini. Sehingga bila disimpulkan maka ketiga dunia ini, berasal dari tiga huruf A, U, M, dan bermula dari OM. Dari Maha Vyahritis (Bhuhu, Bhuvaha, Suvaha) ini, selanjutnya diturunkanlah mantra Gayatri.
Mantra Gayatri adalah asal mula tiga Weda (Rig, Yajur dan Sama Weda). Tapi apa arti dari ketiga loka atau dunia ini? Tiga dunia juga berarti tiga tahap kesadaran.
Bhuh mengacu pada tingkat kesadaran lebih rendah, kesadaran biasa atau normal, terkait dengan aktivitas sehari-hari keduniawian atau adhibhautika.
Bhuvah berarti tingkat kesadaran spiritual atau jnana yang terkait dengan pengalaman untuk meraih Brahman, mengacu pada tingkat dunia spiritual atau adhyatmika.
Suvaha berarti tingkat kesadaran lebih tinggi, melampaui spiritual, juga duniawi, dunia yang tidak bisa dibayangkan oleh manusia biasa, digunakan untuk menyadari pengalaman Brahman atau adhidaivika.
Arti Dari Tiga Baris Mantra Gayatri
Jadi, ketiga Maha Vyahritis adalah, upaya manusia untuk mampu memodifikasi pikirannya ke dalam tiga dunia, atau loka tersebut. Mantra Gayatri dikatakan memiliki penempatan 24 suku kata, serta memiliki tiga pada atau baris, mereka adalah.
Baris pertama dari delapan bijas adalah ‘tat-savitur-varenyam’. Tat berarti itu, savitir berarti Sang Pencipta, varenyam berarti tertinggi. Pada pertama berarti ‘Sang Pencipta Tertinggi itu’.
Baris kedua terdapat 8 bija, ‘bhargo-devasya-dhimahi’. Bargo berarti bentuk penerangan atau pencerahan, devasya berarti milik Brahman, dhimahi berarti bermeditasi. Baris kedua ini berarti, kita harus bermeditasi pada bentuk yang menerangi dari Brahman.
Baris ketiga dari 8 bija adalah ‘dhiyo-yo-nah-prachodayat’. Dhiyo berarti memodifikasi pikiran, yo berarti Brahman itu, nah berarti milik kita, prachodayat berarti mengarahkan. Baris ketiga berarti memodifikasi pikiran kita, untuk mengarahkan ke Brahman tersebut.
Jadi secara keseluruhan, makna mantra Gayatri tanpa Maha Vyahritis (Bhuhu, Bhuvaha, Suvaha) dan pranava (Om), bisa berarti:
“Kita bermeditasi terhadap bentuk pencerahan, yang akan memodifikasi pikiran kita terhadap Sang Pencipta Tertinggi.”
Perlu dipahami, bahwa modifikasi mental tidak bisa terjadi bila kesadaran manusia berada dalam frekuensi yang sama dengan Brahman. Dimana modifikasi mental hanya terjadi di alam lebih rendah terlebih dahulu (Bhuhu→Bhuvaha→Suvaha).
Wujud Tiga Alam Semesta
Mantra Gayatri memiliki 24 bija dan meter, ini seharusnya mampu melindungi tubuh manusia, yang dipelihara oleh kekuatan vital atau prana, dimana baris (pada) pertama mantra Gayatri mewakili kekuatan vital tersebut, Bhuhu-Bhuvaha-Suvaha atau juga bisa diartikan sebagai sthula sharira (tubuh fisik), sukshma sharira (tubuh astral), karana sharira (tubuh kausal).
Baris kedua memberikan pengetahuan (jnana). Pengetahuan berarti, pengetahuan untuk meraih Brahman. Pengetahuan tersebut bisa diperoleh melalui Weda, serta Upanishad. Di masa lalu, seorang murid dikirim ke seorang Guru untuk mempelajari Weda di usia muda. Sebagai langkah pertama Mengetahui bahwa diri adalah Brahman, sebagai bentuk jnana atau pengetahuan spiritual biasa, oleh sebab itu murid tersebut harus diinisiasi ke dalam mantra Gayatri.
Baris ketiga mantra ini merujuk pada tahap vijnana, atau pengetahuan khusus, dimana kita akan mampu menyadari, ‘Oh, jadi ada seseorang di belakang layar, memainkan, serta mengarahkan orang lain. Ketika pemahaman ini terjadi, maka kita telah mampu menjadi seorang Siddha. Hanya setelah melampaui Turiya (sebuah tahapan diluar tiga tahap kesadaran yaitu tidur, mimpi, dan tidur nyenyak, Anda baru bisa memahami, juga mengetahui apa itu Siddha. Dengan kata lain, realisasi diri hanya bisa terjadi dalam keadaan turiya, tingkat kesadaran super atau tingkat ketidaksadaran (setara frekuensi Brahman).
Hanya ketika manusia mampu menjauh dari seluruh jenis kesadarannya, maka Brahman yang Mahatinggi, serta meneranginya akan terwujud. Ketika pikiran telah mampu terlepas dari kesadarannya, maka tingkat ketidaksadaran akan bisa tercapai. Namun, sangat sulit untuk bisa memisahkan pikiran dari kesadaran itu sendiri.
Hubungan Mantra Gayatri Dan Matahari
Mantra Gayatri sering dikaitkan dengan Matahari, dan faktanya, ini benar sampai pada batas tertentu. Matahari sangat cocok dengan deskripsi Brahman. Tanpa Matahari, dunia tidak mampu berfungsi. Dalam astrologi Weda atau Jyotisha (cahaya pertama), seluruh planet memperoleh energi dari Matahari, planet menyerap cahaya Matahari sesuai dengan kebutuhannya, kemudian memodifikasinya, dan memantulkan kembali, dengan membawa segala aspek berasal dari planet tersebut.
Matahari selain menerangi dirinya sendiri seperti Brahman, cahayanya juga menerangi objek lain. Karena semua kualitas Brahman sangat cocok dengan Matahari, maka ia disebut sebagai pencipta. Itulah sebabnya kata ‘savitur’ pada baris pertama diartikan sebagai Matahari. Namun, tidak boleh diartikan bahwa mantra Gayatri, adalah benar-benar Matahari. Hal ini karena Matahari itu sendiri, adalah salah satu bentuk Shakti, bukan Brahman yang sedang kita dibahas.
Kualitas utama Brahman seperti pencerahan, penciptaan, dan lain sebagainya, hanya terjadi melalui cahaya Matahari. Kita harus menyadari bahwa segala tindakan manusia terjadi karena adanya pengaruh dari energi tersebut. Sedangkan pencerahan diri internal, beberapa kali lipat lebih kuat daripada Matahari, ketika disadari di dalam diri kita disebut Brahman, atau realisasi diri. Oleh karena itu, mantra Gayatri adalah tentang Brahman tertinggi yang sedang kita coba sadari.
Itulah sebabnya mantra itu sendiri menggunakan kata ‘meditasi’. Hanya melalui meditasi, maka modifikasi pikiran bisa terjadi, yang pada akhirnya mampu mengarah pikiran bawah sadar (pikiran bawah sadar adalah pikiran sadar sejati) manusia, di mana Brahman yang menerangi dirinya mampu terwujud.
Menghilangkan Kutukan Mantra Gayatri
Mantra Gayatri memiliki beberapa kutukan, baik dari Dewa maupun Rsi. Sehingga sebelum melantunkan mantra Gayatri, kutukan-kutukan tersebut harus disingkirkan terlebih dahulu. Bila kutukan-kutukan tidak disingkirkan maka tidak seorang pun akan mampu meraih siddhinya. Diketahui ada tiga mantra Sapavimocana, atau juga dikenal sebagai mantra penghilang kutukan, yang berasal dari Dewa Brahma, Rsi Vasistha, dan Rsi Vishvamitra.
Berikut ini adalah mantra-mantra tersebut. Setiap mantra ini harus dibacakan sebelum dimulainya mantra Gayatri.
1. Mantra Sapavimocana Dewa Brahma:
ॐ अस्य श्रीब्रह्मशापविमोचनमंत्रस्य ब्रह्मा ऋषिः। भुक्तिमुक्तिप्रदा ब्रह्मशापविमोचनी गायत्रीशक्तिर्देवत। गायत्री छंदः। ब्रह्मशापविमोचने विनियोगः॥
ॐ गायत्री ब्रह्मेत्युपासीत यद्रूपं ब्रह्मविदो विदुः॥ तां पश्यंति धीराः सुमनसा वाचामग्रतः॥
ॐ वेदांतनाथाय विद्महे हिरण्यगर्भाय धीमहि। तन्नो ब्रह्म प्रचोदयात्॥
ॐ देवी गयत्री त्वं ब्रह्मशापविमुक्ता भव॥
om asya śrībrahmaśāpavimocanamaṁtrasya brahmā ṛṣiḥ bhuktimuktipradā brahmaśāpavimocanī gāyatrīśaktirdevata | gāyatrī chaṁdaḥ | brahmaśāpavimocane viniyogaḥ ||
om gāyatrī brahmetyupāsīta yadrūpaṁ brahmavido viduḥ || tāṁ paśyaṁti dhīrāḥ sumanasā vācāmagrataḥ ||
om Wedaṁtanāthāya vidmahe hiraṇyagarbhāya dhīmahi | tanno brahma pracodayāt ||
om devī gayatrī tvaṁ brahmaśāpavimuktā bhava ||
2. Mantra Rsi Vasistha Sapavimocana:
ॐ अस्य श्रीवसिष्ठशापविमोचनमंत्रस्य निग्रहानुग्रहकर्ता वसिष्ठऋषिः। वासिष्ठानुगृहीता गायत्री शक्तिर्देवता। विश्वोद्भवा गायत्री छंदः। वसिष्ठशापविमोचने विनियोगः॥
ॐ सोऽहमर्कमयं ज्योतिरात्मज्योतिरहं शिवः। आत्मज्योतिरहं शुक्रः सर्वज्योतीरसोऽस्म्यहम्॥
ॐ देवी गायत्री त्वं वसिष्ठशापविमुक्ता भव॥
om asya śrīvasiṣṭhaśāpavimocanamaṁtrasya nigrahānugrahakartā vasiṣṭhaṛṣiḥ | vāsiṣṭhānugṛahītā gāyatrī śaktirdevatā | viśvodbhavā gāyatrī chaṁdaḥ | vasiṣṭhaśāpavimocane viniyogaḥ ||
om so'hamarkamayaṁ jyotirātmajyotirahaṁ śivaḥ | ātmajyotirahaṁ śukraḥ sarvajyotīraso'smyaham ||
om devī gāyatrī tvaṁ vasiṣṭhaśāpavimuktā bhava ||
3. Mantra Rsi Visvamitra Sapavimocana:
अस्य श्रीविश्वामित्रशापविमोचनमंत्रस्य नूतनसृष्टिकर्ता विश्वामित्र ऋषिः। विश्वामित्रानुगृहीता गायत्री शक्तिर्देवता। वाग्देहा गायत्री छंदः। विश्वामित्रशापविमोचने विनियोगः ॥
ॐ गायत्री भजाम्यग्निमुखीं विश्वगर्भाः यदुद्भवा देवाश्वत्रिक्त्रे विश्वसृष्टिं तां कल्याणीमिष्टकरीं प्रपद्ये यन्मुखान्निः सृतोऽखिलवेदगर्भः॥
ॐ गायत्री त्वं विश्वामित्रशापाद्विमुक्ता भव॥
Asya śrīviśvāmitraśāpavimocanamaṁtrasya nūtanasṛṣṭikartā viśvāmitra ṛṣiḥ | viśvāmitrānugṛhītā gāyatrī śaktirdevatā | vāgdehā gāyatrī chaṁdaḥ | viśvāmitraśāpavimocane viniyogaḥ ||
om gāyatrī bhajāmyagnimukhīṁ viśvagarbhāḥ yadudbhavā devāśvatriktre viśvasṛṣṭiṁ tāṁ kalyāṇīmiṣṭakarīṁ prapadye yanmukhānniḥ sṛto'khilaWedagarbhaḥ ||
om gāyatrī tvaṁ viśvāmitraśāpādvimuktā bhava ||
Kesimpulan
Mantra Gayatri bukan sekadar mantra; ia adalah wahana bagi pikiran untuk melampaui batas duniawi dan memasuki realitas yang lebih tinggi. Melalui ketiga Maha Vyahritis, Bhuhu, Bhuvaha, dan Suvaha, mantra ini membawa pemahaman tentang tiga tingkatan kesadaran. Setiap baris mantra memiliki makna mendalam, mendorong meditasi terhadap Sang Pencipta dan pencerahan batin.
Dengan pranava OM sebagai pembuka, mantra ini mencerminkan Brahman dan kesadaran sejati yang menyatukan segalanya. Meditasi yang tekun pada Mantra Gayatri diyakini mampu mengarahkan pikiran bawah sadar menuju Brahman, memberikan pencerahan dan kedamaian batin. Dalam tradisi spiritual, Gayatri menjadi pengingat bahwa pencerahan tertinggi hanya mungkin dicapai melalui pemurnian dan pengendalian diri. Sebagai sumber energi suci, ia mencerminkan hubungan harmonis antara pikiran manusia dan kekuatan alam semesta, memandu perjalanan batin menuju realisasi diri.
0 Comments
"Terima kasih banyak telah meninggalkan komentar di blog kami! Kami sangat menghargai partisipasi Anda. Komentar Anda membantu kami untuk terus berkembang dan memberikan konten terbaik. Kami akan segera membalasnya begitu kami online. Tetaplah terhubung dan terus berbagi pemikiran Anda!"