Tantra memandang karma sebagai transformasi, bukan sekadar sebab-akibat. Melalui Satkaryavada, kita memahami bahwa penyebab adalah akibat tersembunyi, dan akibat adalah penyebab yang terungkap.
Tantra, sebuah jalan spiritual mendalam, menawarkan pemahaman unik mengenai teori karma. Dalam ajaran Tantra, realitas dipandang sebagai jaringan yang terjalin erat, mencerminkan harmoni sebab-akibat dalam setiap aspek kehidupan. Dengan pendekatan evolusioner seperti Satkarya Vada, Tantra tidak hanya memahami karma sebagai hubungan linear, tetapi juga sebagai transformasi saling terkait.
Dalam praktiknya, Tantra memberikan panduan untuk mengatasi hambatan fisik, serta mental, melalui manipulasi sadar terhadap karma. Tulisan ini mengupas bagaimana Tantra melihat karma, sebagai alat untuk menyelaraskan diri dengan Realitas Tertinggi, menjembatani dualitas duniawi, juga keesaan spiritual.
Dasar Kepercayaan Tantra
Beberapa kepercayaan yang dianut oleh Tantra ortodoks adalah:
Bahwa Realitas Yang Esa menciptakan, mendasari, dan menjalin bersama (kata Tantra berasal dari kata dasar dengan arti “menenun”) banyaknya materi;
Kesatuan Realitas bisa dipahami dengan jelas oleh manusia, hanya ketika berbagai macam hambatan pribadi telah mampu diatasi;
Mengetahui bahwa hambatan-hambatan ini, bisa dihilangkan dengan memanipulasi bahan pembentuknya;
Tidak ada pengganti, bagi seorang guru pribadi yang telah menunjukkan jalan Anda dengan memberikan secercah pengetahuan hidup. (Tidak ada Tantra tanpa seorang guru.)
Materi disini juga termasuk yang menjadi asal manusia, dan penghalangnya, baik materi fisik padat yang membentuk tubuh kita, maupun keinginan, sikap, serta emosi pembentuk pikiran kita. Praktik tantra adalah rekayasa karma dalam bidang nama juga rupa, ini mengatur substansi serta tindakan menjadi hasil.
Caranya: Pertama-tama dengan mengarahkan penyebab baru terhadap akibat sebelumnya, untuk meniadakan pengaruh buruk pada kesadaran, kemudian melepaskan tindakan lebih jauh lagi, untuk meniadakan pengaruh dari seluruh tindakan untuk meniadakannya itu.
Sementara seluruh Tantra yang diilhami oleh Buddha, Jain, atau Weda adalah dengan memainkan karma saat ini, untuk melawan karma yang sudah ada sebelumnya, sedangkan berbagai sistem Tantra, juga tidak setuju mengenai pertanyaan mengenai, bagaimana sebab dan akibat saling berhubungan.
Dunia Hukum Karma
Meskipun umat Buddha, dan Weda tertentu seperti Mimamsaka menegaskan, bahwa sebab dan akibat terpisah satu sama lain, sedangkan tradisi “Hindu” lainnya menyatakan, bahwa sebab dan akibat, tersirat dalam satu sama lain, meskipun keduanya tidak ada secara bersamaan di dunia kita.
Menurut penafsiran evolusioner yang terakhir, bahwa akibat tidak lain hanyalah sebab yang terlihat, dalam keadaan berbeda. Sebuah benih menyebabkan efek pohon menghasilkan benih, yang juga menghasilkan lebih banyak pohon, sehingga totalitas “pohon” adalah, jumlah dari seluruh keadaan, dimana semuanya sama-sama nyata.
Guru spiritual kami juga mendukung teori karma kategori kedua ini, dalam bahasa Sansekerta dikenal sebagai Satkarya Vada; beliau mengungkapkan esensi Satkarya Vada sebagai, “Penyebab adalah akibat tersembunyi, sedangkan akibat adalah sebab yang terungkap.”
Satkaryavada sendiri memiliki dua varian: aliran Sankhya melihat kejadian di dunia sebagai transformasi aktual (parinama), sedangkan aliran Shankaracharya dan Advaita Vedanta versinya (karena ada lima bentuk utama Advaita Vedanta) melihat aktivitas duniawi, tidak lebih dari penampakan transformasi (vivarta).
Sankhya sendiri adalah landasan filosofis dari sebagian besar Ayurweda (pengobatan), Jyotish (astrologi), dan sebagian besar Purana (ringkasan tradisi spiritual) serta Tantra. Disini kami mengikuti Sankhya yang menegaskan, bahwa dualitas dunia di mana karma berada, adalah sama nyatanya, dengan kondisi non dualitas mutlak, yang merupakan Realitas Tertinggi alam semesta, atau semua dalam satu, dan satu dalam semua
Kesimpulan
Tantra menyelaraskan teori karma, dengan pemahaman mendalam mengenai realitas. Dalam pandangan Tantra, karma tidak hanya terjadi secara linear tetapi sebagai transformasi kompleks saling terhubung. Dengan mengadopsi teori Satkarya Vada, Tantra mengajarkan bahwa penyebab, serta akibat tidak terpisah, tetapi merupakan bagian dari totalitas realitas.
Melalui praktik spiritualnya, Tantra mampu mengatasi hambatan fisik juga mental, dengan mengarahkan sebab baru untuk meniadakan pengaruh karma buruk yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan individu untuk melepaskan diri dari beban karma masa lalu, kemudian menyelaraskan diri dengan Realitas Tertinggi.
Tantra juga menekankan pentingnya bimbingan guru, sebab tidak ada Tantra tanpa guru. Dengan fleksibilitas filsafatnya namun mendalam, Tantra memberikan peta jalan guna memahami karma, sebagai alat rekayasa spiritual, yang mampu menyentuh inti kehidupan manusia.
0 Comments
"Terima kasih banyak telah meninggalkan komentar di blog kami! Kami sangat menghargai partisipasi Anda. Komentar Anda membantu kami untuk terus berkembang dan memberikan konten terbaik. Kami akan segera membalasnya begitu kami online. Tetaplah terhubung dan terus berbagi pemikiran Anda!"