Berkah orang suci mampu memberikan kemakmuran juga kebahagiaan, sementara kutukannya memurnikan karma buruk. Kisah Mukunda dan Kamran, menunjukkan kekuatan spiritual mampu mengubah hidup. Berkah serta kutukan adalah dua sisi hukum karma tak terelakkan.
Berkah dan kutukan adalah dua kekuatan spiritual, dianggap mampu mengubah nasib seseorang secara dramatis. Kisah Mukunda, yang diberkati oleh Anjaneya, sedangkan Kamran, dikutuk oleh Shri Chanda Ji, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh berkah, serta kutukan orang suci tersebut.
Tulisan ini mengajak kita memahami bagaimana berkah, mampu membawa kemakmuran, juga kebahagiaan, sementara kutukan bisa memurnikan karma buruk. Dengan memahami hukum karma, serta kekuatan spiritual, kita bisa menghargai pentingnya hidup melalui kebijaksanaan, juga tanggung jawab. Mari kita telusuri kisah-kisah inspiratif ini, serta mempelajari pelajaran berharga terkandung di dalamnya.
Penceramah Spiritual
Ini adalah salah satu contoh hasil berkah orang suci. Ada seorang pria bernama Mukunda, pada awalnya adalah hanya seorang guru sekolah. Ketika Mukunda tumbuh dewasa, kakeknya secara bertahap mengenalkan Rama Charita Manas atau kisah Ramayana versi Tulsidas. Setelah beranjak dewasa, Mukunda terbiasa melafalkan Ramayana itu di sana-sini di waktu luangnya, sehingga menghasilkan sedikit uang. Sampai akhirnya ada seorang pertapa pemuja Anjaneya, memberikan berkah kepadanya, sekarang mantan guru sekolah itu, memberikan ceramah di hadapan banyak orang.
Meskipun banyak orang rela memberinya ratusan jutaan agar mau diundang, tetapi ia hanya mau menerimanya pada satu hari dalam setahun. Disini jelas bahwa Tulsidas tidak menulis buku mengenai Rama, agar orang lain menggunakannya untuk menghasilkan uang. Namun, tidak meminta uang melalui ceramahnya, maka Mukunda juga telah membatasi paparannya, terhadap karma negatif dari penjualan pengetahuan spiritual.
Segala berkat yang Anda peroleh harus disaring melalui tubuh kausal, juga astral, sehingga karma tertentu akan diproyeksikan keluar, untuk menyeimbangkan. Karena pertapa sejati telah memberikan berkah tersebut, maka pikiran Mukunda juga ditegakkan, sehingga tidak menginginkan nama, ketenaran, juga sebagainya.
Mukunda telah di uji, sesuai Hukum Karma, tetapi dia tidak menyerah pada godaan, seperti dilakukan banyak penceramah spiritual jaman sekarang, justru menetapkan tarif. Bila dirinya menyerah, kemudian meminta bayaran, maka kita mengetahui bahwa pertapa yang dulu memberkatinya, adalah pertapa palsu. Tapi apakah Anda mengetahui siapa sebenarnya pertapa yang telah memberkatinya? Pertapa tersebut hanyalah kamuflase media. Faktanya, Anjaneya sendiri datang memberkati Mukunda, melalui wujud seorang pertapa.
Raja Pertapa Dan Rusa
Berikut ini adalah contoh kisah kekuatan kutukan orang suci: Kamran Adalah raja Kandahar, memiliki saudara laki-laki bernama Humayun, tidak lain adalah ayah Kaisar Akbar. Suatu hari ketika Kamran sedang berburu, dia memanah seekor rusa hamil, meskipun sudah terluka parah, rusa tersebut berhasil berjuang untuk berdiri di kaki Shri Chanda Ji, agar bisa mati dengan kepala di atas kakinya.
Shri Chanda Ji sendiri bukanlah manusia biasa. beliau orang suci agung, juga putra Guru Nanak, yang merupakan Siddha. Shri Chanda Ji merasa heran bahwa rusa betina ini mencarinya agar bisa mati di kakinya. Beliau begitu kagum, sehingga merasa sayang terhadapnya juga Alam yang telah menciptakannya, sehingga memberkatinya melalui lubuk hatinya paling dalam.
Beliau masih dalam pesona cinta luar biasa ketika Kamran yang sedang melacak rusa itu, datang mengambil buruannya. Shri Chand Ji berusaha berunding dengannya, kemudian menjelaskan bahwa karena rusa tersebut telah datang kepadanya untuk berlindung di kakinya, sehingga Shri Chand Ji merasa tidak bisa dipisahkan dengan rusa itu. Tetapi Kamran adalah orang kejam juga tidak berakal, sehingga dia bersikeras. Bagaimanapun juga dia adalah raja, sehingga tidak terbiasa siapapun menentangnya.
Kemudian Shri Chand Ji merasakan kesedihan begitu mendalam atas nasib rusa itu, sehingga kesedihan itu tercurah dalam bentuk kutukan mengerikan: “Putramu akan membutakanmu, membuatmu mengemis di jalanan, sebelum akhirnya berhasil membunuhmu! Dan kutukan itu pun terjadi. Bahkan, Kamran dibelah isi perutnya.
Begitu juga dengan diri kita, bila pernah dikutuk oleh orang suci sejati, maka harus siap menghadapi hal terburuk. Dan bila orang suci sejati memberkahi, juga harus mengharapkan yang terbaik. Karena bila seorang pertapa biasa memberkati, maka berkahnya hanya bertahan dalam waktu singkat. Efek berkat orang suci agung, akan bertahan selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau bahkan seumur hidup.
Sedangkan berkah seorang siddha, mampu memberikan manfaat duniawi juga spiritual. Awalnya kita mulai merasakan kemakmuran hidup dalam hal apapun. Kemudian, setelah tiga atau empat tahun, hingga maksimal tujuh tahun, mulai merasa, “Mengapa saya memiliki semua ini? Untuk apa? Mengapa saya tidak boleh keluar dan tinggal di hutan? selanjutnya Anda menjadi seorang pertapa.
Efek Kutukan Dan Berkah
Apabila seorang Rsi memberkahi, maka mampu bertahan selama hidup, bahkan di kehidupan lainnya. Terkadang seorang Rsi, Mahapurusha atau para makhluk abadi lainnya, memberikan berkah Chirayur bhava atau Hidup tanpa batas waktu! Tapi ini berarti bahwa orang yang diberkati tersebut harus menjadi seorang Chiranjivi, atau mereka mampu hidup selama jutaan tahun, maka seluruh dunia hanya dihuni oleh orang-orang kuno pada saat ini. Sehingga tidak ada ruang bagi manusia baru.
Namun faktanya bukan seperti itu. arti sebenarnya dari berkat semacam ini adalah bahwa mereka yang menerimanya akan terlahir kembali hanya sebagai manusia setiap kali mereka bereinkarnasi. Ini memberikan mereka kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya: melanjutkan perkembangannya sepanjang jalan menuju pembebasan tanpa penundaan lebih lanjut, seperti harus terlahir kembali menjadi hewan atau tanaman.
Kutukan seorang Rishi memiliki keunikannya sendiri, karena pada akhirnya selalu menjadi berkah. Kutukan itu mungkin melekat pada tubuh kausal melalui banyak kehidupan, tetapi akan memurnikan banyak karma buruk sehingga begitu keluar darinya, Anda merasa menjadi sangat berbeda. Meskipun kutukan tersebut mampu membuat seluruh karma buruk itu keluar dengan cepat, tetapi agar kutukan tersebut mampu mengubahnya, maka Anda harus mengakui kesalahan terlebih dahulu, serta berhenti melakukan karma jahat. Seperti kita ketahui, bahwa salah satu berkah terbesar bisa diperoleh saat ini adalah, memiliki seseorang yang dekat dengan Anda, dimana selalu mengoreksi kesalahan Anda setiap waktu.
Antara Takdir Dan kehendak Bebas
Mari kita perhatikan kisah ini, ada seorang raja tidak memiliki anak selama pernikahan pertamanya, kemudian mengadopsi seorang putra. beberapa waktu kemudian raja ini menikah kembali, dan memberinya seorang putra. Istri muda ini menginginkan agar putranya sendiri sebagai penerus tahta, akhirnya meyakinkan raja menyetujui permintaannya. Namun, bagaimana cara menyingkirkan anak angkatnya?
Setelah berpikir sejenak, raja memutuskan untuk mengirim anak pertamanya itu ke negara tetangganya, yaitu seorang raja bawahan yang selalu melakukan sebagian besar pekerjaan kotor untuknya, termasuk pembunuhan. Pangeran muda itu membawa surat tersegel dari ayah angkatnya untuk diserahkan kepada raja bawahan tersebut. Isi surat itu berbunyi: Berikan anak laki-laki ini visha (racun).
Ketika Pangeran, putra angkat raja itu tiba di sebuah sungai, di tepi kota kerajaan tetangganya itu. Ia merasa lelah, serta mengantuk, kemudian berbaring di tepi sungai untuk tidur siang. Putri raja kebetulan datang ke sungai, ketika melihat ada pria tampan di tepi sungai, ia langsung jatuh cinta padanya, kemudian mendekatinya. Melihat surat tergeletak di sisinya ditujukan untuk ayahnya, sang raja, sang putri membukanya lalu membaca, “Berikan anak laki-laki ini visha.”
Sambil menatapnya penuh cinta, ia berkata pada dirinya sendiri, “Sungguh pemuda yang baik! Bagaimana mungkin seseorang, apalagi ayahnya sendiri, ingin meracuni nya? Raja pasti telah menghilangkan huruf ‘ya’? beliau pasti bermaksud menulis ‘Vishaya’—dan itu adalah namaku! Jadi, aku akan dinikahkan dengan pangeran ini! Oh, Betapa hebatnya! Namun, aku harus memperbaiki kekhilafan ini. Putri itu kemudian menambahkan ‘ya’ pada kata ‘visha, setelah mengganti hurufnya, gadis itu membangunkan pangeran tampan itu.
Kemudian menuntunnya dengan gembira untuk bertemu ayahnya, yang membaca catatan itu dan berkata, “Betapa beruntungnya! Putriku akan menjadi ratu! Mereka harus segera menikah!’
Dan begitulah akhirnya.Pasangan muda itu kemudian dikirim kembali kepada raja dengan banyak hadiah, permata, gajah, serta lain-lainnya, juga sebuah surat dari ayah sang putri: Wahai Raja, Anda telah memberikan kami kehormatan besar, menikahkan putra Anda bersama putri kami, secara tidak langsung menjadikannya seorang ratu. Terimalah hadiah-hadiah kecil ini sebagai rasa terima kasih!
Ketika ayah angkat anak laki-laki itu membaca surat tersebut, beliau menyadari bahwa rencananya telah menjadi bumerang, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Bila mengangkat putra kandungnya menjadi raja setelahnya, maka raja tetangganya bisa merasa sangat terhina, sehingga bisa mengacaukan seluruh sistem kerjasama. Jadi dia harus menutup mulutnya rapat-rapat, setelah meninggal anak angkatnya tersebut menggantikannya menjadi raja, begitulah kisahnya.
Kesimpulan
Berkah dan kutukan adalah dua kekuatan spiritual, dianggap mampu mengubah nasib seseorang secara dramatis. Kisah Mukunda, dimana awalnya adalah seorang guru sekolah, menunjukkan bagaimana berkah dari seorang pertapa pemuja Anjaneya, telah mampu mengubah hidupnya. Mukunda, yang sekarang menjadi penceramah spiritual terkenal, memilih untuk tidak meminta bayaran atas ceramahnya, sehingga membatasi paparan karma negatif penjualan pengetahuan spiritual. Ini menunjukkan bahwa berkah orang suci sejati mampu membawa kemakmuran, serta kebahagiaan, asalkan kita tetap bijaksana, serta tidak tergoda oleh nama juga ketenaran.
Di sisi lain, kisah Kamran, raja Kandahar, menunjukkan kekuatan kutukan orang suci. Kamran, yang kejam serta tidak berakal, dikutuk oleh Shri Chanda Ji setelah membunuh seekor rusa hamil, yang mencari perlindungan di kaki sang suci. Kutukan itu membuat Kamran menderita, akhirnya dibunuh oleh putranya sendiri. Ini menunjukkan bahwa kutukan orang suci sejati, mampu memurnikan karma buruk, meskipun prosesnya mungkin menyakitkan.
Berkah dan kutukan adalah dua sisi hukum karma tak terelakkan. Berkah orang suci sejati dapat membawa kemakmuran, juga kebahagiaan, sementara kutukan mereka dapat memurnikan karma buruk. Dengan memahami kekuatan spiritual ini, kita dapat hidup dengan kebijaksanaan, serta tanggung jawab, menghindari karma buruk, juga menciptakan kehidupan harmonis.
0 Comments
"Terima kasih banyak telah meninggalkan komentar di blog kami! Kami sangat menghargai partisipasi Anda. Komentar Anda membantu kami untuk terus berkembang dan memberikan konten terbaik. Kami akan segera membalasnya begitu kami online. Tetaplah terhubung dan terus berbagi pemikiran Anda!"